Wagub Jateng Hadiri Pelantikan Dewan Kehormatan Dan Pengurus PMI Temanggung

Temanggung – Topsberita.comĀ  Hampir seluruh daerah Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana alam, termasuk Kabupaten Temanggung. Karenanya, pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) diharapkan semakin meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menangani bencana.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen usai menghadiri pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung periode 2021-2026 di Lapangan Balai Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan, Temanggung, Sabtu (25/9/2021).

“Tugas PMI menyangkut kemanusiaan dan kebencanaan. PMI diharapkan lebih bersinergi dengan BPBD dan lainnya, yang kemarin sudah bersinergi saat ini lebih ditingkatkan lagi. Apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan, biasanya di Temanggung banyak daerah rawan longsor, semua harus hati-hati dan PMi harus siap siaga,” kata Taj Yasin.

Taj Yasin yang juga selaku Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jateng mengharapkan dalam setiap menjalankan tugas terkait kebencanaan selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tidak lepas dari masyarakat yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi.

Didampingi Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Temanggung terpilih Joko Prasetiyono dan Bambang Dewantoro, Taj Yasin meminta PMI harus bergerak cepat untuk memetakan lokasi-lokasi rawan bencana, terutama bencana tanah longsor yang kerap mengancam daerah-daerah dataran tinggi, serta terus berinovasi dan membuat terobosan-terobosan.

“PMI tidak boleh serobot-serobotan atau berlomba lebih dahulu, tetapi harus berkoordinasi dengan stakeholder di kabupaten atau kota maupun provinsi. Selalu lakukan koordinasi dan kami dari Pemprov Jateng siap memfasilitasi lebih inten lagi koordinasinya antara PMI dengan pemerintah daerah,” pinta Taj Yasin.

Menambahkan, Ketua PMI Jateng Sarwa Pramana menegaskan, ketika terjadi bencana di suatu daerah, maka PMI tidak boleh bertindak mendahului tetapi harus koordinasi dengan SKPD teknis di kabupaten atau kota dalam, khususnya BPBD setempat.

“Saya ucapkan selamat bekerja jaga jiwa korsa PMI, jaga integritas, dan selalu hadir di tengah masyarakat. Bagaimana PMI selalu dicintai,” pintanya.

Sementara itu, salah seorang petugas PMI Temanggung Budi Susilo berharap, sinergitas antara PMI dan pemerintah semakin meningkat dan dapat maju bersama. Jika sinergitas meningkat maka PMI dapat lebih cepat bergerak membantu pemerintah dalam penanganan bencana maupun lainya.

Budi yang bertugas di Bidang Pelayanan Sosial tersebut menjelaskan, bencana yang terjadi di Temanggung relatif kecil dibanding bencana alam yang melanda beberapa kabupaten tetangga, seperti Banjarnegara dan Purbalingga. Tetapi semua petugas PMI, termasuk relawan selalu siaga melaksanakan tugasnya jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Bahkan jika terjadi bencana besar, kami selalu siap siaga untuk memobilisasi relawan ke lokasi bencana dalam rangka melaksanakan tugas. Sekarang kami sudah mulai pemetakan daerah-daerah yang rawan longsor dan menyiagakan anggota PMI di posko, sehingga sewaktu-waktu ada kejadian dapat langsung menuju lokasi,” terangnya.

(Okto topsberita/hum Prop Jateng)

3000 246 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini

You cannot copy content of this page