BREBES, Tops Berita – Paramitha Widya Kusuma anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan pada tahun 2022 memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk warga miskin di Kabupaten Brebes.
Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) merupakan aspirasi dari Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma untuk diserahkan pada 1.086 rumah warga miskin di Kabupaten Brebes.
Paramitha Widya Kusuma meninjau rumah warga miskin penerima BPBL Desa/ Kecamatan Banjarharjo, Rabu (30/11). Mereka yang mendapatkan BPBL adalah warga yang belum terdaftar di PLN sebagai pengguna listrik. Kriteria utamanya adalah mereka merupakan warga tidak mampu.
“Di Brebes ini masih banyak rumah warga miskin yang belum teraliri listrik. Mereka masih menyambung listrik di tetangga rumahnya. Tapi dengan adanya program dari Komisi VII, mereka bisa menggunakan listrik secara mandiri,” ungkap Paramitha.
Dia berharap warga miskin di Kabupaten Brebes bisa menggunakan listrik secara mandiri. Ia juga berharap kepada PLN agar tidak sering terjadi mati lampu. Karena di desa-desa, banyak warga yang mengeluh sering terjadi mati lampu dengan durasi waktu mencapai 8 jam.
“Penyebab mati lampu juga tidak jelas karena apa. Ini jangan sering sering terjadi. Kebetulan hari ini dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah, dan mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat,” ungkapnya.
Salah seorang penerima BPBL di RT 07 RW 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, Sairin mengungkapkan, sudah tiga tahun terakhir rumahnya menyambung listrik pada tetangga. Rumah dengan pemanfaatan aliran listrik yang cukup sederhana itu harus membayar iuran Rp 20 ribu sebulan dan sangat terbatas.
“Sekarang punya listrik mandiri, kami sangat bersyukur karena tidak menyambung lagi,” ungkap dia.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN Awaluddin Hafid mengatakan, tahun 2022 ini ada 80 ribu warga miskin yang mendapat BPBL. Bantuan ini sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi. Kabupaten Brebes ada 1.086 rumah tangga miskin yang menerima bantuan ini.
“Tahun depan bersama Kementerian ESDM kita targetkan 83 ribu rumah tangga miskin menerima bantuan ini,” ungkapnya.
Terkait keluhan warga sering terjadinya mati listrik, hal itu dipengaruhi salah satunya faktor alam. Seperti hujan dan angin kencang, dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik. Pihaknya meminta masyarakat turut membantu untuk memangkas pohon-pohon yang berpotensi menggangu jaringan listrik.
“Kami menyadari, tanpa bantuan masyarakat kami kesulitan untuk mengadapi masalah ini,” tandasnya.
3000 535 kali dilihat, 138 6 kali dilihat hari ini