Brebes, Tops Berita – Deklarasi dan Pengukuhan Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) desa Bangsri. Hadir dalam acara yakni Kepala desa dan seluruh elemen masyarakat desa Bangsri yang berlangsung di balaidesa Bangsri. Jumat (21/7/2023)
Gerakan aksi solidaritas (GAS) di bentuk sebagai wadah masyarakat desa Bangsri untuk menampung keresahan warga terkait kawasan industri di Brebes khususnya di desa Bangsri. Ujar Sofyan ketua GAS
Desa bangsri awalnya merupakan kawasan agraris, namun sekarang sebagian wilayah desa menjadi kawasan industri, tentu ini merubah tatanan sosial, ekonomi dan lingkungan di desa tersebut.
“Selain manfaat adanya kawasan industri, tetapi tidak dipungkiri juga banyak masalah yang terjadi di desa Bangsri salah satunya terkait tenaga kerja laki-laki karena rata-rata perusahaan yang ada itu adalah padat karya, kebanyakan membutuhkan tenaga kerja perempuan.” Sofyan ketua GAS
Tak hanya itu, dampak buruk terhadap lingkungan juga termasuk masalah serius akibat adanya kawasan industri. Banyak masyarakat sekitar pabrik mengeluh adanya masalah lingkungan seperti banjir karena drainase yang buruk, tanah yang tak subur akibat limbah pembakaran dan masih banyak lagi.
“Naas nya perusahaan-perusahaan tidak memperdulikan hal itu.” Tambah Sofyan ketua GAS
Maka dari itu, masyarakat desa Bangsri membentuk Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) sebagai wadah dalam menampung dan menanggapi masalah-masalah yang menjadi keluhan warga bangsri, juga membantu pemerintah desa dalam memajukan, mensejahterakan masyarakat Bangsri.
GAS mempunyai misi tersendiri yaitu menuju Bangsri mandiri, bermartabat dan berharga diri. Gerakan ini banyak mendapat dukungan baik dari internal masyarakat Bangsri sendiri maupun dari eksternal salah satunya dari unsur organisasi mahasiswa yaitu GMNI Cabang Brebes.
Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) Desa Bangsri adalah gerakan murni yang lahir secara organik atas dasar kegelisahahan dan keresahan masyarakat desa Bangsri.
“Bahwasanya Kabupaten Brebes yang menjadi Kawasan Industri Brebes (KIB) oleh pemerintah pusat belum bisa memberikan dampak positif secara penuh adanya perusahaan – perusahaan yang berdiri terhadap kesejahteraan masyarakat brebes, melainkan menimbulkan masalah sosial dan lingkungan setelah berdirinya pabrik pabrik di kabupaten brebes.” Tutup Ketua GAS Sofyan Ibrahim
Desa Bangsri merupakan gambaran kecil atas realita yang ada di Brebes. Bangsri yang terdampak langsung adanya pabrik di lingkungannya belum bisa merasakan manfaat adanya pabrik di desa Bangsri.
“Bermula pada sulitnya warga bangsri agar bisa bekerja di Pabrik hingga masalah lingkungan yang timbul akibat adanya pabrik. Berdirinya pabrik harusnya mereka (Masyarakat bangsri) mendapatkan prioritas dari perusahan yang berdiri di desa Bangsri” ujar Faizal Ramadhan Ketua DPC GMNI Brebes
“Ini merupakan hal yang miris ketika tuan tanah tidak mendapatkan kemanfaatan dari tanahnya sendiri. Maka dari itu kami PDC GMNI Brebes sangat mendukung aksi solidaritas desa Bangsri, berjalan beriringan dengan Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) desa Bangsri. Dan dalam hal ini pemerintah daerah juga harus tegas dan mengawasi perusahaan agar melaksanakan kewajibannya serta mencari solusi akan masalah yang terjadi, terutama masalah ketenagakerjaan agar seluruh masyarakat (Laki laki dan Perempuan) kabupaten Brebes bisa merasakan manfaat akan adanya Industrialisasi.”. tambah Faizal
Ini merupakan langkah awal untuk kesejahteraan masyarakat Brebes khusunya di desa yang ada kawasan industri dan ini merupakan gerakan dari akar rumput yang timbul karena keresahan masyarakat sendiri.
GMNI sejatinya hadir untuk membantu kaum marhaen. maka dari itu GMNI Brebes mendukung dan siap membantu gerakan masyarakat ini demi kesejahteraan masyarakat Brebes. Tutup Faizal
Mas Nuh
3000 484 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini