Topsberita.com. ADIWERNA – Upaya melestarikan seni dan budaya, berbagai langkah dilakukan Majelis Taklim dan Sholawat Al Iman Ujungrusi, Adiwerna, Kabupaten Tegal. Salah satunya, dengan menggelar pentas seni dan budaya yang dimeriahkan hadroh modern. Kegiatan ini dipusatkan di lingkungan Majelis Taklim dan Sholawat Al Iman, Jalan Raya II Ujungrusi, Adiwerna, Kamis (10/12). Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal yang diwakilkan Kasi Perlindungan Sosial Wibowo, Ketua Yayasan Pendidikan Al Iman yang diwakilkan Pengawas Lembaga, Drs Tobiin, Pembina Majelis Taklim KH Chafid Muslim, Kepala MTs Filial Al Iman Adiwerna Moh Fikril Khadziq, dan sejumlah guru Madrasah Aliyah (MA) Al Iman serta tokoh masyarakat desa setempat. Ketua Majelis Taklim dan Sholawat Al Iman Kabupaten Tegal, Budi Prawiro, mengatakan, kegiatan pentas seni ini dalam rangka penguatan kearifan lokal untuk menangkal paham radikalisme. Kegiatan dimeriahkan dengan penampilan paduan suara dari pengurus OSIS MA Al Iman Adiwerna dan tari kuntul tegalan dari siswa pramuka MTs Filial Al Iman Adiwerna. Untuk puncak acara, diisi dengan penampilan grup hadroh modern, yakni perpaduan antara hadroh banjari gamelan dan orgen serta gitar. Para peserta itu, merupakan binaan dari Sanggar Ki Ageng Hanggawana dibawah naungan Majelis Taklim dan Sholawat Al Iman Adiwerna. “Pentas seni ini kami gelar setelah kami mendapatkan bantuan berupa uang dari Dinsos untuk membeli peralatan pertunjukan seni dan budaya. Kami ucapkan terimakasih untuk Dinsos Kabupaten Tegal,” kata Budi. Pengawas Lembaga Drs H Tobiin mewakili Ketua Yayasan Pendidikan Al Iman menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pengurus Majelis Taklim Al Iman yang telah sukses menggelar acara tersebut. Diharapkan, ke depam Majelis Taklim bisa mengembangkan program kearifan lokal yang bisa membantu pemerintah dalam mencegah radikalisme. “Dalam kegiatan ini, kami selalu patuh dengan protokol kesehatan. Kami gelar dengan waktu yang terbatas, tamu undangan juga tidak banyak,” ujarnya. Kasi Perlindungan Sosial Dinsos Kabupaten Tegal, Wibowo menjelaskan, kegiatan ini merupakan Program Penguatan Kearifan Lokal dari Kementerian Sosial. Tujuannya, untuk membangkitkan dan membangun kembali budaya dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal persatuan dan kebersamaan bangsa yang merdeka. Selain itu, juga sebagai instrumen untuk mencegah konflik sosial di masyarakat. “Intinya, program ini untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi sebagai media dalam pencegahan dan penyelesaian konflik sosial. Termasuk untuk meningkatkan pendayagunaan potensi dan sumber daya lokal untuk pencegahan dan penyelesaian konflik sosial,” pungkasnya. (yer/ Tgh )
3000 248 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini