Wamena – Aksi pemalangan jalan Trans Lanny Jaya-Wamena dipicu oleh bentrok 2 suku yang terjadi, Senin (01/01/2024), akhirnya dibuka setelah TNI-Polri menemui warga untuk mediasi secara langsung, Rabu (03/01/2024).
Pemalangan jalan itu sendiri dilakukan warga sebagai aksi protes karena tidak terima adanya salah satu masyarakat kampung Araboda yang meninggal dunia karena bentrok yang terjadi, Senin (01/01/2024).
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., yang dikonfirmasi melalui Danramil 1702-02/Asologaima Lettu Inf Rudi Hisage menuturkan, pihaknya bersama Polsek Asologaima akan menemui warga yang menutup jalan Trans Lanny Jaya-Wamena.
“Upaya tersebut bertujuan agar mempersuasif warga membuka kembali jalan Trans Lanny Jaya-Wamena, biarkan proses hukum tetap berjalan. Kita harus menciptakan image bahwa Papua Pegunungan ini aman dan damai,” ujarnya.
Ia menambahkan, saya ucapkan terima kasih, karena akhirnya kita bersama-sama membuka pemalangan Jln. Trans Lanny Jaya-Wamena, mari merajut kembali kebersamaan dan persaudaraan.
Sementara itu, Kapolsek Asologaima Ipda J. B. Saragi mengatakan, kami akan mempelajari akar permasalahan bentrok 2 suku di Wamena yang menimbulkan korban jiwa salah 1 masyarakat kampung araboda.
“Terkait permasalahan yang terjadi sudah dalam penanganan Polres Jayawijaya. Kami meminta waktu untuk mempelajari akar permasalahan bentrok 2 suku yang mengakibatkan salah satu masyarakat kampung araboda meninggal dunia,” ucapnya. (Redaksi Papua)
3000 125 kali dilihat, 138 1 kali dilihat hari ini