Brebes – Bau busuk yang menyengat mungkin semua orang akan mengnhindari hal itu, seperti di Kandang Kambing, Kandang Bebek dan Selokan atau got dan lainnya, pasti akan mengeluarkan bau tak sedap atau bau busuk.
Pagi ini, Sertu Ali Fauzan, Babinsa Koramil 04 Tanjung, Kodim 0713 Brebes, menanggapi seacra serius untuk menghilangkan bau tersebut dengan melakukan penyemprotan cairan Mikroba PA 63 Garuda 0713 disalah satu kandang kambing milik warga Desa Kubangputat, Kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah. Selasa (09/01/2024).
Penyemprotan kandang kambing yang bau kotoran menyengat didemprot Mikroba PA 63 Garuda 0713 dengan Handsprayer langsung membuahkan hasil, dimaan sebelumnya berbau menyengat, kini sudah tidak ada bau sama sekali.
Dikatakan oleh pemilik kandang kambing Bapak Nino (32) warga RT 01 RW 01 Desa Kubangputat, perbedaan sebelum dan sesudah penyemprotan Mikroba sangat berbeda, sebelumnya sangat bau kotoran kambing, bahkan bau kencingnya yang khas.
“Sebelumnya kandang kambing sangat bau, kini setelah disemprot oleh Pak Babinsa, bau yang tidak enak hilang seketika”. Ungkap Nino.
“Saya merasa senang dan betah sekarang berlama-lama tinggal di kandang, terasa nyaman”. Imbuhnya.
Babinsa Sertu Ali Fauzan saat memberikan penyemprotan mikroba mengatakan “Kami bekerja dengan Tangan Tuhan, Tukus dan Ikhlas sesuai semboyan yang disampaikan oleh Komandan Kodim 0713 Brebes Letkol Infanteri Sapto Broto, S.E., M.Si, bilamana ada kesulitan rakyat, maka kami sebagai Babinsa harus membantu sesuai dengan kemampuan”. Ucap Babinsa Sertu Ali Fauzan.
“Perlu diketahui, bahwa penyemprotan dan pemanfaatan mikroba bertujuan mengurai polutan kimia mengandalkan mikroorganisme”. Imbuhnya.
Sementara itu, penemu Mikroba PA 63 Garuda Imam Untung Slamet atau dikenal dengan Prof Jiun mengatakan, pemanfaatan mikroba PA 63 Garuda menjadi solusi pemulihan pencemaran secara alami. Sebab, tidak menggunakan bahan kimia tapi justru memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai bahan polutan. Bahkan, penggunaan mikroba sebagai pengurai bisa digunakan untuk pertanian, tambak maupun perkebunan dan juga peternakan.
“Seiring perkembangan teknologi modern, pemanfaatan mikroba justru menjadi inovasi yang ramah lingkungan. Sebab, bukan mengandalkan bahan kimia tapi pengurai alami yang lebih efektif menetralisir pencemaran,” kata Prof Jiun. (Bkh)
3000 232 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini