Brebes – Demi memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat benar-benar halal dan higienis, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bantarkawung bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Daerah Juru Sembelih Halal Kabupaten Brebes menggelar Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang berlangsung di GOR Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Selasa (10/12/2024).
Langkah strategis ini digadang-gadang sebagai wujud nyata upaya menjamin kehalalan dan kebersihan daging yang beredar di masyarakat.
Dikatakan Ketua BKAD, Usef Asikin S.Sos menegaskan, pelatihan ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk pemberdayaan nyata bagi masyarakat desa yang berprosesi sebagi lebe, takmir masjid dan mushola.
“Pelatihan ini adalah tindak lanjut dari edaran Bupati Brebes Nomor B/500.7.2.5/3993/2023 tanggal 2 November 2023 tentang Himbauan mengikutkan tukang sembelih dan Lebe dalam bimbingan teknis dan serttifikasi kompetensi Juru Sembelih Halal, sekaligus mensukseskan program SADESA JULEHA (Satu Desa Satu Juleha) yang mendorong penerapan standar penyembelihan halal. Ini bukan sekadar soal syariat, tapi juga soal kesehatan dan keselamatan pangan masyarakat,” tegas Usef.
Sebanyak 180 peserta dari 18 desa di Kecamatan Bantarkawung turut serta dalam pelatihan ini. Setiap desa mengirimkan 10 wakil, mulai dari tokoh masyarakat hingga juru sembelih setempat.
Hadir pula narasumber dari Kementerian Agama (Kemenag) yang memberikan bimbingan teknis terkait prosedur penyembelihan halal yang sesuai standar syariat dan kesehatan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, seperti perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadinpermades), perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), perwakilan DPD Juleha, Camat Bantarkawung, serta para kepala desa se-Kecamatan Bantarkawung.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan kapasitas masyarakat di sektor penyembelihan hewan sekaligus mensukseskan sertifikasi Produk Halal Tahun 2026.
Prosedur penyembelihan hewan yang halal kini semakin ditekankan, tidak hanya dari sisi keagamaan, tetapi juga dari aspek kesehatan dan kualitas daging.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa daging halal bukan hanya soal label, tapi jaminan kualitas hidup.
“Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap semua juru sembelih di desa-desa memiliki kompetensi yang terstandar, sehingga kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat lebih terjamin kehalalan dan kebersihannya,” ujar Kabid Keswan dan Kesmavet DPKH Budi Santosa.
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas tuntutan masyarakat akan transparansi dan jaminan mutu daging. Dengan hadirnya juru sembelih yang bersertifikasi, masyarakat Bantarkawung dapat lebih tenang dalam mengonsumsi daging, terutama di momen-momen penting seperti Idul adha.
Selanjutnya, BKAD berencana memperluas cakupan pelatihan ini ke desa-desa lainnya agar jaminan kehalalan daging bisa dirasakan lebih luas.
“Halal itu bukan pilihan, tapi keharusan. Ini soal kualitas pangan dan keberkahan hidup,” pungkas Usef.
Sementara Sekretaris DPD Juleha Brebes Peltu Ujang TSM, SH anggota Kodim 0713/Brebes, Korem 071/Wijayakusuma yang secara khusus memberikan materi pada Pelatihan diantaranya Menerapkan Higiene Sanitasi, Menerapkan Prinsip Kesejahteraan hewan, menerapkan Syari’at Islam, Melakukan Koordinasi Pekerjaan, menerapkan Keselamatan dan jesehatan kerja, menerapkan Teknik Penyembelihan Hewan dan Menetapkan Status Kematian Hewan serta Syariat Ibadah Kurban.
Diketahui bahwa pemateri dari Pengurus DPD Juleha Brebes ini sudah mengikuti Uji Kompetensi BNSP dan mengikuti berbagai Pelatihan baik Tingkat Provinsi maupun Nasional.
Dikatakan Ujang TSM, Harapannya, Program SADESA yang dicanangkan oleh Kadin DPKH Brebes drh. Ismu Subroto, M.Si terus berjalan hingga seluruh Desa tidak lagi meragukan mendapatkan Daging sembelihan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).(*Utsm)
3000 79 kali dilihat, 138 6 kali dilihat hari ini