Brebes, Tops Berita – Wakil Bupati Brebes, Narjo, SH.MH, menjadi pimpinan apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 di Mapolres Brebes, diikuti 250 orang yang merupakan gabungan dari personel Polres Brebes, Kodim 0713 Brebes, Subdenpom IV/1-4 Brebes, BPBD Brebes, Dishub Brebes, Satpol PP Brebes, dan Damkar Brebes. Rabu (5/5/2021).
Beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Brebes yang hadir dalam kegiatan ini meliputi Ketua DPRD Brebes yang diwakili Wurja, SE selaku anggota DPRD, Dandim Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan, Kapolres AKBP Gatot Yulianto, S.I.K, M.HP, Ketua Pengadilan Negeri Tornado Edmawan, SH, MH, Kasatpol PP Supriyadi, Kepala BPBD Nushy Mansur, Kadinkes dr. Sartono, M.Kes, serta Dansubdenpom IV/1-4 Brebes Kapten Cpm Budi H.
Narjo membacakan amanat Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang intinya adalah Operasi Ketupat Candi 2021, diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 12 hari, mulai dari tanggal 6-17 Mei 2021.
“Di wilayah Kabupaten Brebes, operasi ini juga akan dilakukan secara lintas sektoral untuk pengamanan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H serta penyekatan kendaraan yang akan masuk ke Jateng melalui Jabar, terkait larangan mudik lebaran,” terangnya.
Lanjutnya, apel merupakan bentuk pengecekan akhir terhadap kesiapan dari masing-masing komponen utama dan pendukung Operasi Ketupat Candi 2021, termasuk sarana dan prasarananya.
Kapolri dalam amanatnya juga menyatakan bahwa menjelang Idul Fitri 1442 H, tren kasus baru covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 %, dengan pemicu adanya peningkatan aktivitas masyarakat khususnya jelang akhir bulan suci Ramadhan, sehingga atas dasar itu pemerintah mengambil kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini.
Menurut Kapolri, keinginan masyarakat untuk melaksanakan mudik sulit untuk ditahan. Berdasarkan hasil survei dari Kementerian Perhubungan, masih terdapat 7 % atau 17,5 juta orang dari 81 juta orang yang biasa melakukan pergerakan mudik. Jadi kebijakan larangan mudik minimal dapat mengurangi resiko penambahan kasus baru virus corona.
Kapolri menekankan agar pelaksanaan Operasi Ketupat Candi kali ini dilakukan humanis dan dengan menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi “Salus Populi Suprema Lex Esto”.
Namun sebagai upaya terakhir akan dilakukan “Ultimum Remedium” atau hukum pidana hendaklah dijadikan upaya terakhir dalam hal penegakan hukum, dimana pelaksanaannya dilakukan secara profesional, proporsional, dan tegas namun humanis terhadap setiap pelanggar hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas atau terhadap pemudik yang melanggar Prokes (Protokol Kesehatan).
“Untuk penyekatan mudik dalam Operasi Ketupat Candi ini dilakukan secara humanis melalui penegakan prokes sebagai langkah-langkah preemtif dan preventif,” sambungnya.
Di seluruh tanah air, pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2021 ini melibatkan 155 ribu personel gabungan, yang terdiri dari 90,5 ribu personel Polri, 11,5 ribu TNI, serta sisanya yaitu 52,8 ribu lebih merupakan personel gabungan dari instansi terkait seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, Jasa Raharja, dan Pramuka selaku mitra Kamtibmas.
Personel tersebut akan ditempatkan di 381 pos penyekatan mudik, 1.536 pos untuk pengamanan terkait gangguan Kamtibmas dan Kamseltibcar Lantas, 596 pos untuk pelayanan, dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lain.
Mereka yang ditugaskan juga adalah frontliner di satuannya masing-masing karena telah divaksin covid-19 sebanyak dua kali.
“Niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan YME. Lakukan body sistem, tingkatkan kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dari kemungkinan terjadinya aksi teror dan kriminalitas yang memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” tandasnya.
Kapolri juga meminta agar seluruh unsur terkait menjaga soliditas dan sinergitas demi keberhasilan operasi.
“Tak lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personel dan semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Candi tahun ini,” pungkasnya.
Puncak acara dilakukan pemeriksaan kendaraan roda empat dan dua oleh Forkompinda Brebes.
Narjo menambahkan selepas apel, untuk pos penyekatan di Brebes ada 3 titik fokus, yaitu di Pos Terpadu Terminal Truk Kecipir (Jalan Pantura), Desa Kecipir, Kecamatan Losari, kedua di Exit Tol Pejagan, dan pos penyekatan ketiga berada di Desa Bojongsari Kecamatan Losari, dimana ini merupakan jalur tikus yang biasa digunakan mobil-mobil travel dari Jakarta melalui Ciledug masuk ke Brebes. (Red/Aan)
3000 230 kali dilihat, 138 1 kali dilihat hari ini