Brebes, Tops Berita – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Brebes dalam menghadapi Pandemi Covid-19 tidak tinggal diam. Mereka berupaya menghadapi tantangan zaman ini dengan membuat olahan susu murni dalam kemasan sebagai upaya meningkatkan perekonomian anggota. Untuk mewujudkannya, digelar pelatihan olahan susu murni minuman kemasan di Sekretariat PC PMII Brebes jalan KH Masmansyur Desa Pebatan, Wanasari, Brebes, Jumat (27/8).
Ketua PC PMII Brebes Aji Nuruzaman menjelaskan, pelatihan di tengah-tengah Pandemi Covid 19 sebagai upaya membekali anggota dan kader PMII dalam mengembangkan minat, bakat dan kreatifitas berwirausaha. Sehingga mampu meningkatkan ekonomi kreatif dan bisa menjadi peluang bagi anggota dan kader dalam menghadapi kesulitan ekonomi.
“PMII harus bergerak, bangkit menghadapi tantangan dengan aksi nyata ditengah pandemi,” tutur Aji.
Kata Aji, pelatihan diikuti 20 orang dari unsur anggota, kader dan pengurus Cabang PMII Brebes. Tampak hadir Wakil Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Brebes sahabat Roni Andi Krisna.
Sebagai narasumber, Pengusaha Milenial Olahan Susu Murni Alif Dewanti Prasetyonindya. Alif membeberkan tentang kiat sukses dirinya menjadi pengusaha. Juga menerangkan manfaat mengkonsumsi susu murni, metode pengolahan susu murni, metode penyajian susu murni dan cara mengemas susu murni untuk dipasarkan.
Wakil Pembina PC PMII Brebes Roni Andi Krisna mengaku bangga dengan inovasi dan kreatifitas PMII. Menurutnya, inovasi baru yang dilakukan PC PMII Brebes dengan membuat olahan susu murni merupakan alternatif menumbuhkan ekonomi mandiri dalam organisasi. Sehingga PMII Brebes bisa menjadi percontohan untuk kaum milenial atau OKP lain dalam mengembangkan perekonomian di organisasi.
Dalam kesempatan tersbut Roni memberikan bantuan 1 set alat pengolahan susu murni. Diharapkan bisa semakin maju dan bermanfaat dan dikembangkan oleh semua anggota dan kader PMII.
“Semoga, PMII Brebes makin kreatif sebagai peluang usaha kreatif,” pungkas Roni.
Salah seorang peserta Syamsudin mengaku senang bisa mengikuti diklat pengolahan susu murni karena bisa menambah pengalaman, memicu dan memacu jiwa enterpreunership.
“Bersama kelompok, kami akan memanfaatkan ilmu ini dengan membuka usaha bersama,” terang Syamsudin. (Wsdn, red)
3000 412 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini