Babinsa Kemtuk Gresi Jalin Komunikasi Sosial Dengan Petani Kopi

Sentani – Jalin hubungan baik dengan warga masyarakat binaan, Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi Sertu Romadoni melaksanakan komunikasi sosial dengan Ketua kelompok Tani Kopi bapak Gideon Waisimon, bertempat di Kampung Yanbra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Selasa (14/5/2024).

Salah satu manfaat menanam kopi bagi lingkungan dapat menambah estetika lingkungan sekitar karena mampu menciptakan ruang terbuka hijau. Menanam kopi bukan hanya sekadar hobi yang menyenangkan, akan tetapi juga membawa banyak manfaat dan menghasilkan.

Dalam keterangannya, bapak Gideon Waisimon mengatakan bahwa kelompok tani kopi di Kampung Yanbra memiliki anggota 80 orang dengan luas lahan 7 hektar yang di tanami varietas kopi robusta dan arabica.

“Buah kopi yang tepat masak dipilih dan mudah diproses, karena kulitnya yang mudah terkelupas, rendemen hasil yang tinggi, biji kopi lebih bernas (berisi dan padat), waktu pengeringan yang singkat, dan warna biji serta cita rasa yang lebih baik,” ungkapnya.

Teknik penjemuran buah kopi dilakukan dengan cara menghamparkan buah kopi di atas lantai atau terpal. Sedangkan penjemurannya dengan ketebalan maksimal 10 cm. Proses pengeringan tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan, dan kadar air dalam buah kopi. Untuk mencapai kisaran kadar air 15-8% waktu penjemuran dapat berlangsung sampai 15 hari.

“Pada awal pengeringan buah kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan alat penggaruk. Pembalikan buah kopi yang masih basah dilakukan secara intensif sekali per jam agar laju pengeringan lebih cepat dan merata. Dan mekanisme yang terjadi di dalam buah kopi sendiri dimulai dari kulit tanduk dan diakhiri dengan pengeringan di dalam biji,” jelasnya.

Pengolahan biji kopi kelompok tani kami sudah memiliki alat sendiri, mulai dari alat pengupasan kulit, alat sangrai dan alat giling biji kopi menjadi kopi bubuk semuanya ada, imbuhnya.

Babinsa Sertu Romadoni sangat mengapresiasi bapak Gideon Waisimon yang sudah menanam kopi dan melestarikan lingkungan sekitar. Aktivitas ini tidak hanya memberikan kepuasan estetika, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan dan keseimbangan alam.

“Tanaman kopi ini menyediakan habitat dan sumber makanan untuk berbagai jenis serangga, burung, dan hewan kecil, membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu juga berperan penting dalam konservasi air, akar tanaman dapat meresap air hujan ke dalam tanah, mencegah erosi, dan membantu mempercepat siklus air alamiah,” tutupnya. (Redaksi Papua).

3000 143 kali dilihat, 138 1 kali dilihat hari ini

You cannot copy content of this page