Gerakan Program Kampung Iklim Upaya Pengurangan Dampak Perubahan Iklim

Sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) Pemalang (Selasa,23/02/2021)

Pemalang, topsberita.com
Dalam upaya mengurangi dampak dari banyaknya bencana yang terjadi akhir-akhir ini, Dinas Lingkungan Hidup mengadakan acara Sosialisasi Program kampung Iklim (Proklim) sebagai salah satu upaya pengurangan dampak perubahan iklim.

Acara digelar di Hall Hotel Regina Pemalang, Selasa (23/02/2001) dan dihadiri oleh Kades – Kades dan juga dari awak media.

Disampaikan dari Kepala Desa Nyamplungsari yang menyampaikan keluhan warganya tentang dampak adanya pergeseran fungsi dimana tempat yang awalnya untuk budidaya kebun sekarang berubah menjadi budidaya tambak udang Panami.

Masyarakat mengeluhkan terutama yang mempunyai usaha tambak Bandeng, karena dalam proses panen udang Panami itu sisa-sisa yang ada akan diberi obat yang membuat ikan-ikan yang ada di tambak udang itu mati. Hal tersebut akan sangat berdampak apalagi pada saat musim hujan seperti sekarang ini, dimana air yang sudah mengandung racun tersebut akan mbleber airnya tercampur dengan air hujan dan mengalir ke tambak-tambak Bandeng.

Hal ini jelas sangat merugikan para petani tambak Bandeng, karena otomatis ikan-ian yang ada di tambak tersebut jadi pada mati.
“Hal ini sangat menjadi titik pergesekan ekonomi, Saya mewakili warga ingin minta dibantu disampaikan kepada pengusaha Udang Panami dan dicarikan solusinya agar sama-sama tidak ada yang dirugikan. Kasihan warga kami yang merasakan pahitnya, mereka yang berbisnis Panami dimana saat ini masih jadi Primadona kurang memikirkan dampak yang ditimbukan dari usaha mereka”, kata Kades Nyamplungsari dalam sesion pertanyaan yang dibuka.

”Memang disini kendalanya kita sendiri kesulitan untuk menemui para pengusahanya, kita hanya bisa bertemu dengan orang yang dilapangan, sehingga kita untuk dapat membicarakan secara langsung itu susah, sehingga untuk mencari penyelesaiannya pun jadi mengambang karena yang kita temui bukan langsung dengan pengusahanya yang harus mengambil keputusan”, jawab Suyono (Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Kab. Pemalang) sebagai salah satu narasumber.

”Dari yang sudah dijalankan, kami dan warga sudah melakukan penghijauan dengan penanaman pohon karet. Dulu pada tahun 1995 kondisi alamnya ada masih rindang dan asri karena masih banyak pohon-pohon. Namun sekarang perjuangan kami merasa tidak ada gunanya karena dari pihak Perhutani itu sendiri banyak melakukan penebangan-penebangan pohon di hutan. Jadi kami mohon kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk bisa menegur kepada pihak Perhutani untuk mengurangi penebangan pohon tersebut”, kata Burhanudin selaku Kades Badak Kecamatan Watukumpul menyampaikan keluhanya.

”Baik nanti akan kami sampaikan dan terima kasih atas masukannya. Untuk dapat memperbaiki penghijauan lingkungan yang sudah ada, pihak-pihak yang ingin mendapatkan bibit tanaman dapat mengajukan proposal ke Bappeda Kabupaten Pemalang yang nantinya akan dianjutkan ke Provinsi”, tambah Asianti Roosita Adhi, S.Hut selaku narasumber dari DLHK Provinsi.

Disampaikan juga bahwa dari pihak Media juga harus dilibatkan untuk mensukseskan program ini sebagai corong untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Penulis : Hendro W.

3000 504 kali dilihat, 138 4 kali dilihat hari ini

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page