Semarang, Tops Berita – Kodam IV/Diponegoro melaksanakan kegiatan Rapat Kooordinasi (Rakor) Rencana Tindakan Kontinjensi (Rentinkon) Kotamaops TNI wilayah Kogabwilhan II dan III.
Rakor Rentinkon Kotamaops TNI wilayah Kogabwilhan berlangsung di Hotel Patra, Candi Baru Jl Sisingamangaraja Wonotingal Kecamatan Candisari.
Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Deddy Suryadi, S.IP menghadiri rakor Rentikon mewakili Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono yang berlangsung selama dua hari mulai 21 s.d 22 Februari 2023.
Brigjen TNI Deddy Suryadi, S IP membacakan sambutan, Pangdam IV menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mabes TNI atas kepercayaan pada Kodam IV/Diponegoro sebagai penyelenggara Rakor Rentinkon tahun 2023.
“Selamat Datang kepada seluruh Narasumber, Peninjau dan peserta Rakor Rentinkon Kotamaops TNI Tahun 2024 di Kodam IV/Diponegoro,” ungkapnya saat acara pembukaan.
Sementara itu, Paban II Organisasi dan Strategi Sops TNI Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo mewakili Waasops Panglima TNI Marsma TNI Dr Budhi Achmadi M Sc mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kontijensi atau ancaman yang diperkirakan terjadi pada tahun 2024. Rabu (22/2/2023)
“Mengingat tahun tersebut merupakan tahun politik sehingga memiliki potensi kerawanan terjadi konflik antar pendukung maupun ancaman terhadap penyelenggaraan pemilu,” ungkapnya
Selain pembahasan tentang potensi kerawanan konflik, Rakor Rentinkon Kotamaops TNI Tahun 2024 juga membahas mengenai potensi terjadinya bencana alam. Hal ini untuk menyamakan persepsi, pola tindak, dan sinkronisasi dalam menghadapi kontinjensi. Sehingga terwujud kerja sama seluruh matra dalam menghadapi ancaman yang mungkin timbul di wilayah Kotamaops TNI.
“Karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng dunia dan juga memiliki posisi pada ekuator atau garis khatulistiwa yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah maupun kering”, ungkapnya.
Teguh Dan juga posisi kita sebagai rig of fire cincin api dunia sehingga ini berpotensi menimbulkan bencana alam,” ungkapnya.
Oleh sebab itu TNI harus melakukan langkah-langkah antisipatif salah satunya adalah menyusun Rentinkon ini. Di sisi lain ancaman-ancaman yang diperkirakan muncul antara lain terkait dengan ilegal fishing lautan Indonesia, kemudian kerawanan di wilayah perbatasan seperti ancaman separatis teroris dan juga ancaman terhadap konflik komunal yang terjadi di wilayah Indonesia.
“Rentinkon ini adalah wujud pertanggungjawaban TNI atas tugas pokoknya yang bersifat antisipatif terhadap kemungkinan ancaman’, tandasnya.
Kemudian Rentinkon ini dilakukan sebagai sarana koordinasi yaitu melaksanakan rapat koordinasi di mana masing-masing Komando Utama Operasi juga akan melibatkan Komando Operasi yang lain,” tandasnya.
(Pendam IV/Diponegoro)
3000 466 kali dilihat, 138 4 kali dilihat hari ini