Brebes – Topsberita.com – Sampah organik yang ada di rumah ternyata memiliki sejuta manfaat jika diolah dengan cara yang tepat. Selain bisa menjadi pupuk kompos, sisa sampah organik juga bisa dibuat jadi eco enzyme.
Eco enzyme ini nantinya dapat berguna sebagai bahan untuk cairan pembersih rumah serbaguna, pembersih lantai, pembersih udara, sabun cuci baju, cuci piring, sabun mandi, shampo, obat kumur, pasta gigi, pembersih wajah, obat eksim, obat jerawat, hand sanitizer hingga desinfektan. Demikian disampaikan Ulfatunlaeli Sa’adiyah, SE pegiat Eco Enzyme Nusantara (EEN) wilayah Brebes, pada kegiatan pelatihan pembuatan eco enzyme yang diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab. Brebes.
“Bonus mengolah sampah organik menjadi cairan fermentasi eco enzyme dapat dimanfaatkan untuk perawatan diri, kesehatan dan perawatan lingkungan. Selain itu bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga,” ujar Ulfatunlaeli.
Menurut Ulfatunlaeli, eco enzyme adalah cairan fermentasi dari sisa bahan organik selama 3 bulan yang memiliki berjuta manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain memiliki banyak manfaat, pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme juga membantu mengurangi beban TPA yang sudah berlebih,” tambah Ulfatunlaeli.
Pembuatan eco enzyme juga sangat mudah, kata Ulfatunlaeli, dengan dengan rumus 1:3:10. Yaitu 1 bagian gula merah/molase; 3 bagian sampah organik (kulit buah/sayur yang tidak keras, tidak berlemak, tidak bergetah dan tidak busuk); dan 10 bagian air.
Gula merah dimasukkan ke dalam air (60% dari volume wadah) lalu masukan sampah organik yg sudah dipotong-potong kedalam larutan gula. Kemudian, tutup rapat selama 3 bulan, kata Ulfatunlaeli menjelaskan.
Laely berharap para peserta bisa getok tular ke saudara dan tetangga untuk mengolah sampah organik menjadi eco enzyme.
“Dengan membuat eco enzyme masyarakat sudah turut serta merawat bumi, ikut berpartisipasi mengurangi beban bumi dan sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perpustakaan Dinarpus Kabupaten Brebes, Neli Silfiah, SE menyampaikan bahwa pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga ini adalah bagian kegiatan dalam rangka memperingati hari pekan kunjung perpustakaan yang dilaksanakan dari tanggal 13 September 2023 lalu.
Kegiatan ini, papar Neli, merupakan program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bertujuan agar dapat meningkatkan literasi informasi bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Dulu perpustakaan hanya tempat untuk membaca dan meminjam buku, tapi sekarang banyak giat yang dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat, seperti halnya pelatihan eco enzyme yang dilaksanakan hari ini”, pungkas Neli.(Tgh)
3000 363 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini