Santri Harus Mengedepankan Jiwa Kegotong Royongan Menuju Indonesia Maju

Slawi – Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia tentunya tidak lepas dari peran serta para santri. Untuk itu persatuan dan kesatuan perlu dijaga dengan cara menghargai kebersamaan serta semangat kegotong royongan. Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di Gedung Pimpinan Cabang Nahdlotul Ulama (NU) Kabupaten Tegal, Selasa (13/10/2020) malam. Umi juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada panitia Peringatan HSN, yang selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia melalui ”Resolusi Jihad”-nya sekaligus mensyiarkan ajaran agama Islam yang rahmatanlilalamin, Islam yang ramah dan moderat. Selain itu, menurut Umi HSN kali ini yang memang tidak dapat dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut dikarenakan adanya situasi wabah Covid-19. “Bangsa kita saat ini sedang dihadapkan pada persoalan serius pandemi Covid-19 yang tidak hanya memerlukan energi besar untuk memutus rantai penularannya, tapi juga kesediaan pada setiap diri kita untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, gelombang PHK yang menyebabkan angka pengangguran terus bertambah semakin memperluas indikasi perlunya bangsa kita untuk segera bangkit dari kondisi yang tidak menguntungkan ini,” tutur Umi. Untuk itu, masih Umi, dengan adanya HSN tahun ini, para santri diharapkan juga bisa ikut menjadi pelopor dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jalan kita masih panjang, masih banyak yang harus kita perjuangkan di masa sulit ini. Jangan sampai kita kehilangan identitas jati diri sebagai bangsa yang merdeka, berketuhanan yang maha esa dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya. Ditemui setelah pembukaan HSN, Ketua Panitia Hari Santri Tahun 2020 yang menjabat sebagai ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah (RMI) Kabupaten Tegal Samsul Arifin menyampaikan bahwa Kegiatan HSN dalam masa pandemi tetep di selenggarkan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. “Kita libatkan perwakilan santri yang ada di Kabupaten Tegal untuk melaksanakan kegiatan dan rangkaian secara virtual sampai tanggal 22 Oktober 2020,” kata Samsul. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh pengasuh pondok, Badan Otonom NU dan 37 pengurus RMI se-Jawa Tengah dan 128 Ponpes di Kabupaten Tegal dengan menyaksikan lewat live streaming. “Dalam kegiatannya nanti kita tetap mengikuti arahan dan kebijakan Pemerintah Pusat dengan selalu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Daerah,” pungkasnya. (TGH)

3000 382 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page