Brebes, Tops Berita – SMA Negeri 1 Jatibarang mengundang secara langsung DPD Juleha Brebes yang dalam Program Syiar dan Edukasi Juleha keliling wilayah Brebes.
Program Syiar dan Edukasi Juleha bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes dengan memberikan Edukasi secara langsung kepada siswa dan dewan guru.
Usai kegiatan Syiar dan Edukasi Juleha berlanjut dengan Podcast melalui Youtubenya di Channel Smanja.
Kegiatan Syiar dan Edukasi Juleha berlangsung selama 3 jam dan Kepala Sekolah Drs. M. Zaenal Alimin, M.Pd. membuka acaranya. Senin (12/06/2023)
Kepala Sekolah mengatakan, Syiar dan Edukasi Juleha ini bertujuan untuk memberikan pembekalan, informasi. Agenda ini juga memberikan edukasi dan peningkatan wawasan, terkait tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat islam serta teknis peternakan, juga menjamin kesehatan hewan sembelihan dari segi halalnya.
“Untuk melindungi kesehatan dan ketenteraman batin masyarakat melalui penjaminan keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalan dari daging hewan.” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Juleha Kabupaten Brebes Chasan Mudhofar bersama Sekretaris Pelda Ujang TSM dari Kodim 0713 Brebes mengatakan. “Walaupun tidak mewajibkan kepada siswa menjadi seorang Juleha, tapi idealnya seorang laki-laki harus memiliki bekal ilmu dalam menentukan halal tidaknya hewan yang disembelih. Nantinya juga akan menjadi kepala keluarga dan akan menemukan penyembelihan untuk konsumsi sendiri.” katanya.
Chasan menjelaskan saat dalam ruangan Podcast dengan pemandu Isti Rizkia Putri, S.Pd, mengatakan. “Kegiatan ini merupakan Syiar dan Edukasi Keliling Masjid, Mushola, Sekolah, Pondok Pesaantren, Yayasan dan organisasi yang membutuhkan pengetahuan tentang penyembelihan sesuai syariat Islam”. ungkapnya.
Lebih lanjut, Chasa mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka memberikan ketenangan kepada masyarakat bahwa proses penyembelihan hewan sudah sesuai syariat, kaidah Islam. Pendidikan dan pelatihan sertifikasi penyembelih halal ini juga sangat penting, pasalnya, warga Brebes mayoritas beragama Islam.
“Jadi, meskipun hewannya halal, tapi jika proses penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam, maka itu menjadi tidak sah,” ucapnya.*** (Utsm).
3000 878 kali dilihat, 138 6 kali dilihat hari ini