Dianggarkan Rp 40 Miliar , Rehabilitasi Waduk Cacaban Segera Dimulai

Kedungbanteng – Tingkatkan fungsi operasional dan keselamatan bendungan Waduk Cacaban, Pemerintah berencana merehabilitasi kawasan yang juga berfungsi sebagai destinasi wisata andalan Kabupaten Tegal ini. Anggaran sebesar Rp 40 miliar telah disiapkan Bank Dunia untuk membiayai sejumlah pekerjaan di dalamnya. Informasi tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Muhammad Adek Rizaldi saat membuka Sosialisasi Rencana Pekerjaan Remidial di Waduk Cacaban, Jumat (16/10/2020) pagi. Rehabilitasi bendungan Waduk Cacaban sendiri masuk dalam skala prioritas dari Proyek Peningkatan Operasional dan Keselamatan Bendungan Tahap 2 atau Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP2). Rizaldi mengatakan, kegiatan remedial atau rehabilitasi Waduk Cacaban akan dimulai bulan Oktober 2020 dan berakhir pada bulan Desember 2021 mendatang. “Remidial yang dimaksud adalah menata ulang kawasan bandungan. Kegiatan remedial di Waduk Cacaban ini rencananya akan dilakukan di dua lokasi, yaitu remedial pekerjaan tubuh bendungan itu sendiri dan penataan kawasan di sekitar bendungan, disamping ada perbaikan pada spillway dan pengerukan sedimen,” kata Rizaldi. Menurutnya, selain memiliki fungsi pencadangan air di musim kemarau dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat petani dan pelaku usaha lainnya, keberadaan bendungan juga menyimpan potensi bahaya yang sangat besar. Rizaldi mengungkapkan, pekerjaan remedial Waduk Cacaban ini harus segera dilakukan karena usianya yang sudah terbilang tua, sekitar 62 tahun sejak pertama kalinya beroperasi di tahun 1958. Selain itu, dalam perkembangannya, ada pemanfaatan lahan yang tidak sesuai peruntukannya terutama di bagian tubuh bendungan yang berada di pintu satu, yaitu aktifitas pariwisata. “Kami harus merevitalisasi pruang pada tubuh bendungan ini dengan mensterilkannya dari aktifitas seperti pariwisata dan merelokasinya ke tempat lain yang lebih aman. Tragedi Situ Gintung di Tangerang, Banten yang jebol tahun 2009 lalu dan menewaskan ratusan orang itu kiranya harus menjadi pelajaran. Penyebabnya, selain faktor usia juga karena banyaknya aktifitas seperti wisata di tubuh bendungan tersebut,” katanya. Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kementerian PUPR. Umi menilai, pekerjaan remedial tersebut sangat menguntungkan. Tidak hanya bagi masyarakat petani, tapi juga pelaku usaha pariwisata. “Melalui proyek ini, maka impian kita selama ini untuk menguatkan kembali citra Waduk Cacaban sebagai destinasi wisata unggulan dan andalan Kabupaten Tegal bisa segera terwujud,” ujar Umi. Di hadapan warga pedagang dan pemilik perahu, Umi menitip pesan, agar mereka bersabar, merelakan tempat usahanya direlokasi ke tempat yang sudah ditentukan, termasuk mengalihkan usahanya selama lima hingga enam bulan ke depan sampai lokasi yang baru nantinya siap ditempati. “Saya yakin, dengan tertatanya kawasan ini, ditunjang promosi kita nanti, jumlah wisatawan yang datang ke sini akan meningkat tajam. Saya sudah titip pesan ke dinas pariwisata agar daya tarik objek wisata di Waduk Cacaban ini tidak hanya menyuguhkan wisata alam dan fasilitas kenyamanan bagi para pengunjungnya saja, tapi juga ada atraksi wisata air seperti banana boat, jet ski, parasailing, trampolin air dan yang lainnya, termasuk event olah raga seperti ski air,” kata Umi yang disambut gembira warga setempat. ( TGH )

3000 232 kali dilihat, 138 2 kali dilihat hari ini

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page